Proses
Terjadinya Kehamilan

saling berebut untuk mencapai sel
telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.Pada saat
ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina
sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel
yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot
(sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa
subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan.Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel
telur dan bersatu dengan inti sel telur.Bagian ekor yang merupakan alat gerak
sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami
pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh
satu sperma.
Inti sel telur yang sudah dibuahi
akan mengalami pembelahan menjadi dua bagian setelah 30 jam. 20 jam kemudian
inti sel telur ini akan kembali membelah menjadi empat bagian. Tiga sampai
empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di bagian uterus.Dalam
jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel
yang berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt). Dalam
proses selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel
dan terimplantasi kedalam endometrium.
Selama dua hingga empat minggu
pertam perkembangan, blastosis medapatkan nutrien dari endometrium. Pada masa
perkembangan ini, akan berbentuk plasenta.
Plasenta merupakan organ berbentuk cakram yang mengandung pembuluh darah
maternal (ibu) dan embrio. Melewati plasenta inilah, embrio akan mendapatkan
nutrisi dari maternal. Melalui lasenta ini juga terjadi pertukaran gas-gas
respirasi dan pembuangan limbah metabolisme embrio. Darah dari embrio mengalir
ke plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusat dan
melewati hati embrio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar