C. Dasar Teori Sebelum abad ke 17,
orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang
suhunya lebih tinggi kebenda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda
tersebut bersentuhan atau tercampur. Jika kalor merupakan suatu zat tertentu
akan memiliki massa dan ternyata benda yang di panaskan masanya tidak
bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan
merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedangkan
satuan lainya adalah kalori (kal). 1
. Pengertian kalor dan Azas
Black
Kalor adalah suatu bentuk
energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut
berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu
adalah ukuran dalam suatu derajat panas. Kalor merupakansuatu kuantitas atau
jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan suatu benda. Bila dua
sistem yang suhunya berbeda beda bersentuhan satu sama lain, maka terjadi
perubahan suhu pada kedua benda. Perubahan suhu adalah perpindahan
”sesuatu” dari sebuah
benda pada suatu suhu yang
lebih tinggi ke sebuah benda pada suatu suhu yang lebih rendah
dan “sesuatu” ini kita namakan
kalor. Jadi kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke
benda yang suhunya rendah. Hal
ini menyebabkan campuran kedua zat tersebut menjadi bersuhu sama. Suhu
akhir dari campuran zat itu berada di antara suhu kedua sistem dan merupakan
hasil akhir dari pertukaran kalor. Hukum Termodinamika I menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Oleh karena itu, jumlah energi yang diperoleh
oleh sistem akan sama dengan jumlah energi yang dilepaskan oleh lingkungan.
Teori ini berkaitan dengan Azas yang dikenal dengan istilah Azas Black. Azas
black di kemukakan oleh seorang fisikawan bernama Yoseph Black. Yoseph Black
adalah orang pertama yang menemukan suatu cara untuk mengukur kalor. Azas
Black berbunyi
: “
Kalor yang dilepas oleh suatu
benda sama dengan kalor yang diterima oleh Benda lain.
” Berdasarkan azas black diatas maka
teori pertukaran kalor di
rumuskan sebagai berikut :
Q lepas = Q terima
(Kalor Yang Dilepas) = (Kalor Yang
Diterima)
Catatan: Kalor jenis suatu
benda tidak tergantung dari massa benda, tetapi tergantung pada sifat dan
jenis benda tersebut. Jika kalor jenis suatubenda adalah kecil maka
kenaikan suhu benda tersebut akan cepat bila dipanaskan. Teori pertukaran kalor
yang dirumuskan dalam azas Black oleh Yoseph Black pada prakteknya dapat
dilihat pada aktivitas keseharian kita, yaitu pada saat kita akan mandi air
hangat. Untuk mendapatkan air bersuhu hangat, maka kita harus mencampur air
panas dengan air dingin. Dengan begitu akan didapat air hangat.
3.Dasar Teori
1.Kalori meter
Kalori meter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu
zat. Salah satu bentuk kalori meter adalah kalori meter campuran. Kalori meter
ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini
biasanya ditempatkan didalam bejana lain yang agak lebih besar.kedua bejana
dipisahkan oleh bahan penyekat misalkan gabus atau wol. Kegunaan bejana luar
adalah sebagai isolator agar perukaran kalor dengan sekitar kalori meter dapat
dikurangi.
Kalori meter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada
waktu zat dicampurkan didalam kalori meter, air dalam kalori meter perlu diaduk
agar diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang suhunya
berbeda. Asas penggunaan kalori meter adalah asas black. Setiap dua benda atau
lebih dengan suhu berbeda dicampurkan maka benda yang bersuhu lebih tinggi akan
melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu lebih rendah akan menyerap
kalor hingga mencapai keseim- bangan yaitu suhunya sama. Pelepasan dan
penyerapan kalor ini besarnya harus imbang. Kalor yang dilepaskan sama dengan
kalor yang diserap sehingga berlaku hukum kekekalan energi. Pada sistem
tertutup, kekekalan energi panas (kalor) ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Qlepas = Qterima
Dengan Q = m . c . ∆t
dengan:
Q = banyaknya
kalor yang diperlukan (J)
m = massa suatu
zat yang d iberi kalor (kg)
c = kalor jenis
zat (J/kgoC)
∆t =
kenaikan/perubahan suhu zat (oC)
C = kapasitas
kalor suatu zat (J/oC)
Kalor merupakansuatu kuantitas atau jumlah panas
baik yang diserap maupun dilepaskan suatu benda. Jumlah energi kalor yang
diterima dalam suatu sistem sama dengan energi kalor yang diserap atau biasa
kita sebut dengan Q lepas sama dengan Q terima. Dalam suatu zat pasti mempunyai
kalor jenis yang berbeda.
v GAMBAR KALORIMETER
v BAGIAN-BAGIAN KALORIMETER
Pertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang
dikenal dengan nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif
dari pertukaran kalor. Untuk melakukan pengukuran kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu zat digunakan kalorimeter. Gambar 6.17 menunjukkan
skema kalorimeter air sederhana. Salah satu kegunaan yang penting dari
kalorimeter adalah dalam penentuan kalor jenis suatu zat. Pada teknik yang
dikenal sebagai “metode campuran”, satu sampel zat dipanaskan sampai temperatur
tinggi yang diukur dengan akurat, dan dengan cepat ditempatkan pada air dingin
kalorimeter. Kalor yang hilang pada sampel tersebut akan diterima oleh air dan
kalorimeter. Dengan mengukur suhu akhir campuran tersebut, maka dapat dihitung
kalor jenis zat tersebut.
Zat yang ditentukan kalor jenisnya dipanasi sampai suhu
tertentu. Dengan cepat zat itu dimasukkan kedalam kalori meter yang berisi air
dengan suhu dan massanya sudah diketahui. Kalori meter diaduk sampai suhunya
tidak berubah lagi. Dengan menggunakan hukum kekekalan energy, kalor jenis yang
dimasukkan dapat dihitung.
2. Asas Black
Azas Black berdasarkan teori pertukaran kalor. Azas
black juga merupakan suatu prinsip dalam termodinamika yang ditemukan oleh
Joseph Black.
Teori pertukaran kalor menyebutkan jika dua zat
yang suhunya berbeda dicampur, maka akan terjadi pertukaran kalor. Zat yang
bersuhu tinggi akan melepaskan kalor sehingga suhunya akan turun, sedangkan zat
yang bersuhu renda akan menerima kalor sehingga suhunya naik. Hal ini
menyebabkan campuran kedua zat tersebut menjadi bersuhu sama. Suhu akhir dari
campuran zat itulah yang merupakan hasil akhir dari pertukaran kalor.
Teori pertukaran kalor ini berdasarkan pada sebuah
Azas yang dikenal dengan istilah Azas Black. Azas black di kemukakan oleh
seorang fisikawan bernama Yoseph Black. Yoseph Black adalah orang pertama yang
menemukan suatu cara untuk mengukur kalor.
Azas Black berbunyi: “Kalor yang dilepas oleh
suatu benda sama dengan kalor yang diterima oleh Benda lain.” Berdasarkan
azas black diatas maka teori pertukaran kalor di rumuskan sebagai berikut :
Kalor Lepas = Kalor Terima
Q lepas = Q terima Menurut asas Black
Q lepas = Q terima Menurut asas Black
Kalor Yang Dilepas = Kalor Yang Diterima
Catatan:
1. Kalor jenis suatu
benda tidak tergantung dari massa benda, tetapitergantung pada sifat dan jenis
benda tersebut. Jika kalor jenis suatubenda adalah kecil maka kenaikan suhu
benda tersebut akan cepat biladipanaskan.
2. Pada setiap
penyelesaian persoalan kalor (asas Black) lebih mudah jika dibuat diagram
alirnya.
Teori pertukaran kalor yang dirumuskan dalam azas
Black oleh Yoseph Black pada prakteknya dapat dilihat pada aktivitas keseharian
kita, yaitu pada saat kita akan mandi air hangat. Untuk mendapatkan air bersuhu
hangat, maka kita harus mencampur air panas dengan air dingin. Dengan begitu
akan didapat air hangat.
Ø Biografi Joseph Black
Ø Joseph Black FRSE FRCS (16 April 1728 – 6 Desember 1799
[1]) adalah seorang dokter Prancis-Skotlandia, yang dikenal untuk penemuannya
panas laten, panas spesifik, dan karbon dioksida. Ia adalah profesor Kedokteran
di Universitas Glasgow (di mana ia juga menjabat sebagai dosen di Kimia). James
Watt, yang ditunjuk sebagai pembuat instrumen filosofis di universitas yang
sama (1756), menjadi terlibat dalam karya Black dan melakukan eksperimen di uap
dengan Black. Bangunan kimia ini pada kedua Universitas Edinburgh dan
University of Glasgow yang bernama setelah Black. Awal tahun
Ø Black dilahirkan di Bordeaux, Perancis, di mana ayahnya,
yang berasal dari Belfast, Irlandia, terlibat dalam perdagangan anggur. Ibunya
berasal dari Aberdeenshire, Skotlandia, dan keluarganya juga dalam bisnis
anggur. Yusuf telah dua belas saudara dan saudari. Ia memasuki Universitas
Glasgow ketika ia berusia delapan belas tahun, dan empat tahun kemudian ia
pergi ke Edinburgh untuk belajar medis lebih lanjut. saldo AnalitikSebuah presisi
neraca analitisPada sekitar 1750, Joseph Black mengembangkan neraca analitis
berdasarkan sinar-berat seimbang pada tumpuan berbentuk baji. Lengan
Masing-masing membawa panci di mana sampel atau standar bobot ditempatkan. Ini
jauh melebihi keakuratan segala saldo lain waktu dan menjadi instrumen ilmiah
penting di laboratorium kimia kebanyakan. Pada 1757, ia diangkat Regius
Profesor dari Praktek Kedokteran di University of Glasgow. panas laten Tahun
1761 Hitam menyimpulkan bahwa aplikasi panas menjadi es pada titik lebur yang
tidak menyebabkan kenaikan suhu campuran / air es, melainkan peningkatan jumlah
air dalam campuran. Selain itu, Black mengamati bahwa aplikasi panas ke dalam
air mendidih tidak mengakibatkan kenaikan suhu air / campuran uap, melainkan peningkatan
jumlah uap. Dari pengamatan ini, ia menyimpulkan bahwa panas yang diterapkan
harus dikombinasikan dengan partikel-partikel es dan air mendidih dan menjadi
laten. Teori panas laten menandai awal termodinamika. Teori Black kalor laten
adalah salah satu kontribusi lebih-penting nya ilmiah, dan salah satu yang
terkenal ilmiah terutama bersandar. Ia juga menunjukkan bahwa zat yang berbeda
memiliki spesifik yang berbeda memanas. Ini semua terbukti penting tidak hanya
dalam perkembangan ilmu pengetahuan abstrak tetapi dalam pengembangan mesin uap
panas laten air. besar dibandingkan dengan cairan lainnya, sehingga memberikan
dorongan untuk usaha-usaha sukses James Watt untuk meningkatkan efisiensi mesin
uap ditemukan oleh Thomas Newcomen. Watt menambahkan kondensor terpisah, dan
terus silinder pada suhu uap (dengan melampirkan dalam jaket uap-diisi)
sehingga menghemat sejumlah besar energi dalam menghindari reheating silinder
pada setiap siklus mesin. Karbon dioksida Hitam juga menjelajahi sifat dari
gas yang dihasilkan di berbagai reaksi. Dia menemukan bahwa batu kapur (kalsium
karbonat) dapat dibakar atau diberikan asam dan menghasilkan gas yang dia
namakan “udara tetap.” Dia mengamati bahwa udara tetap lebih padat daripada
udara dan tidak mendukung baik hidup nyala atau hewan. Hitam juga menemukan
bahwa ketika menggelegak melalui larutan kapur (kalsium hidroksida), itu akan
endapan kalsium karbonat. Dia menggunakan fenomena ini untuk mengilustrasikan
bahwa karbon dioksida dihasilkan oleh respirasi hewan dan fermentasi mikroba.
Kehidupan pribadiPada tahun 1757 atau 1758 Black menjadi teman James Watt, yang
pertama kali memulai studi tentang tenaga uap di Universitas Glasgow tahun
1761. Dia menyediakan pendanaan yang signifikan dan dukungan lainnya untuk penelitian
awal Watt pada mesin uap. Hitam juga adalah anggota dari Klub Poker dan yang
terkait dengan David Hume, Adam Smith, dan penulis dari Pencerahan Skotlandia.
Black tidak pernah menikah. Ia meninggal di Edinburgh pada usia 71, dan
dimakamkan di sana Greyfriars Kirkyard.
3.KALOR JENIS
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram
atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC). Dalam
praktikum kalorimetri media cair yang digunakan adala larutan air garam dan
kopi.dengan adanya kalor menyebabkan perubahan suhu atau bentuk wujudnya. Dalam SI, satuan kalor adalah joule (J). Satuan lainnya dari kalor adalah
kalori (kal) dan kilokalori (kkal).
Pengertiannya :
Ø 1 kalori adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan
suhu 1 gram air sebesar 10C.
Ø 1 kilokalori adalah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu 1 kilogram air sebesar10C
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam suatu derajat
panas.
Kalor merupakansuatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun
dilepaskan suatu benda. Jumlah energi kalor yang diterima dalam suatu sistem
sama dengan energi kalor yang diserap atau biasa kita sebut dengan Q lepas sama
dengan Q terima. Dalam suatu zat pasti mempunyai kalor jenis yang berbeda.
Kalor adalah tenaga yang mengalir
dari suatu benda ke benda yang lain. Bahan yang dipindahkan dari atau ke suatu
sistem dapat diukur dengan alat kalorimeter, yang terdiri dari sebuah wadah
cuplikan kecil yang dibenamkan dalam sebuah bejana luar yang lebih besar.
Tidak ada usaha yang dikerjakan
oleh system atau lingkungan, sebagai akibatnya perubahan suhu lingkungan
hanyalah karena kalor yang dipertukarkan antara air dan system. Perubahan suhu
ini diukur dengan sebuah thermometer dan kalor yang diperlukan dihitung dari
massa dan kalor jenis yang diketahui.
Bila perpindahan energi terjadi
karena suatu perbedaan temperatur maka, kita mengatakan bahwa energi termal
atau energi kalor yang dipindahkan
kesuatu zat melalui kerja pada zat itu seperti: mengaduk suatu cairan,
mengkompresikan suatu zat.
Jumlah kalor yang diserap pada
suabenda sama dengan jumlah kalor yang diterima. Kalor jenis suatu benda atau
suatu zat didefinisikan dengan bilangan yang menunjukkan berapa kalor yang
diperlukkan untuk menaikkan 1 gram zat itu dalam derajat celcius Sebagaimana
yang kita ketahui jika sebuah benda panas disentuh oleh benda yang dingin maka suhu
benda panas tadi aan menurun. Sedangkan, benda yang dingin suhunya akan naik.
Hal ini disebabkan karena adanya sesuatu yang berpindah dari benda panas
kebenda dingin dan kita menyebutnya kalor. Kalor selalu bverpindah dari
temperatur tinggi menuju temperatur yang lebih rendah. Ini merupakan konsep
dasar perpindahan kalor.
Kalorimetri sangat berhubungan
dengan ASAS BLACK,dan pengertian ASAS BLACK secara geris besar
jumlah dari energi awal hasilnya sama dengan jumlah dari energi akhir.
4. TERMOMETER
Termometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan
suhu. Istilah termometer berasaldari bahasa Latin thermo yang berarti
bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada
bermacam – macam yang paling umum digunakan termometer air raksa
Tiap sifat termometrik dapat digunakan untuk menetapkan suatu skala
temperatur dan membentuk sebuah termometer. Termometer air raksa yang biasa,
yang terdiri dari bola gelas dan pipa yang berisi sejumlah air raksa tertentu.
Bila air raksa dipanaskan dengan menyentuhkan termometer dengan benda yang
lebih panas, air raksa lebih memuai daripada gelas, dan panjang kolom air raksa
bertambah. Temperatur diukur dengan membandingkan ujung kolom air raksa dengan
tanda – tanda pada pipa gelas.
4. ALAT DAN BAHAN
a.Kalori meter
b.Termometer
c.Neraca
d.Pemanas (termos)
e. Logam
f.air dan es murni
5.TATA LAKSANA PERCOBAAN
A.Tentukan massa kalori meter dengan menimbangnya di
neraca.
B.Tentukan massa Logam dengan menimbangnya di Neraca.
C.Masukan Logam ke dalam cairan es.
D.Masukkan air panas kedalam kalorimeter kurang lebih ½
bagian dari volume kalori meter.
E.Tentukan massa kalori meter yang telah di isi air panas
dengan neraca.
F.Ukurlah suhu air panas yang telah dituangkan dalam kalori
meter.
G.Masukkan Logam yang telah di celupkan ke dalam cairan es
kedalam kalori meter,tunggu beberapa saat,kemudian ukurlah suhu akhir
campuranya.
6.HASIL PENGAMATAN
§ massa Kalorimeter keadaan kosong
115,3 gram
§ Massa air + massa kalorimeter
mk + a = 251,6 gram
§ Massa kubus
logam Aluminium
m1 = 21,2 gr
§ Suhu awal logam t2 =
00C
§ Suhu air panas
t1 = 59,50C
§ Suhu akhir
campuran t3 (air+logam) = 56,50C
7.PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
A.Pengolahan
Qlepas = Qterima
(MAAF PENGOLAHAN TIDAK BISA
DITAMPILKAN
Cat: C (kapasitas kalor dianggap
bermassa sama dengan massa logam aluminium
Cat: C (kapasitas kalor dianggap
bermassa sama dengan massa logam aluminium)
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat ditentukan kalor
jenis logam melalui perhitungan dengan menggunakan rumus ;
Q Lepas = Q
Terima
Setelah dicari
mennggunakan rumus tersebut,Kapasitas kalor disamakan dengan massa
Logam..
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor jenis
larutan adalah massa, kalor jenis zat, dan suhu. Hubungan antara kalor air dan
kalor tidak sama, yang disebabkan oleh massa, suhu akhir dan suhu awal air yang
tidak sama. Kalorimeter merupakan perhitungan tentang perpindahan
panas dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah, yang dipengaruhi oleh
massa dan suhu. Semakin besar massa suatu zat, maka semakin kecil pula nilai
kalor jenisnya. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil massa zat maka semakin
besar pula nilai kalor jenisnya.
8.KESIMPULAN
. Kalor jenis logam Aluminium
· Kalor jenis (panas
jenis) adalah kapasitas kalori tiap satuan massa.
· Kalor jenis dapat
ditentukan dengan persamaan :
c = Q /
m.Δt
·
Kalorimeter
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kualitas panas dan kuantitas yang
menyangkut berbagai proses reaksi kimia perubahan sifat dan pembentukan larutan
atau menentukan kapasitas panas di suatu substans
9.DAFTAR PUSTAKA
Kanginan,
Marthen. 1999. Seribu Pena Fisika SMU Kelas 1. Jakarta : Erlangga
Giancolli,Douglas
C.2001.Fisika.Jakarta : Erlangga
Amalia, Lily , Nur Komarudin,
Agus Hendra. 2004. Fisika 1. Bandung:PT RemajaRosdakarya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar