Cara Menggunakan Incubator laboratorium
Pada
minggu lalu kita telah membahas pengertian
Inkubator pada laboratorium. Sekarang, kita akan membahas mengenai cara
menggunakan incubator.
Dalam biologi, incubator adalah alat yang digunakan untuk tumbuh dan memelihara budaya mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator mempertahankan suhu optimal, kelembaban dan kondisi lain seperti karbon dioksida (CO2) dan kandungan oksigen dari atmosfer di dalam. Inkubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik.
Berikut
langkah - langkah yang harus diperhatikan dalam penggunaan Inkubator Lab :
A. CARA MENGHIDUPKAN
2.
Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak
dalam ruang inkubator kemudian tutup pintu incubator
3.
Jika persiapan sampel telah selesai, tekan tombol POWER pada
posisi ON, maka alat akan langsung menyala ditandai dengan display menyala
B. CARA PENGGUNAAN
1.
Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak
dalam ruang incubator kemudian tutup pintu inkubator
2.
Set TIMER dengan memutar tombol TIMER sesuai waktu yang
diinginkan, di set awal per 10 jam , jadi jika ingin menginkubasi selama 24 jam
putar tombol pada posisi 2 lebih 4 strip
3.
Untuk set suhu, tekan tanda < kemudian digit hijau akan
berkedip. Naikkan atau turunkan dengan menekan ^/v kemudian tekan MD (enter).
Catatan: SV : digit hijau suhu yang diinginkan PV: digit merah, suhu yang ada
sekarang
C. CARA MEMATIKAN
1.
Bila inkubasi telah selesai, matikan alat dengan menekan kembali
tombol POWER pada posisi OFF
2.
Lepaskan colokan pada sumber daya listrik
D. CARA PERAWATAN
1.
Untuk perawatan bersihkan alat hanya dengan lap bersih atau lap yang
dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai digunakan
2.
Rak dapat dilepas untuk memudahkan membersihkan dengan cara
ditarik
P. 4
Prinsip
Kerja Inkubator
Prinsip Kerja Inkubator
Ratings: (0)|Views: 1,206 |Likes: 0
Published by akbar_file
penjelasan singkat tentang inkobator baby
See more
DAFTAR ISI
………………
..BAB III
Penutup…………………………………………………………………
....
…10
A.
Kesi
mpulan…………………………………………………………………….10
B.
Pe
nutup………………………………………………………………………...10
Daftar
Pustaka……………………………………………………………...………………….11
BAB IPENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAHPerubahan kondisi
terjadi pada neonatus yang baru lahir.Di dalam tubuh ibunya, suhutubuh fetus
selalu terjaga, begitu lahir maka hubungan dengan ibunya sudah terputus
danneonatus harus mempertahankan suhu tubuhnya sendiri melalui
aktifitasmetabolismenya.Semakin kecil tubuh neonatus, semakin sedikit cadangan
lemaknya.Semakinkecil tubuh neonatus juga semakin tinggi rasio permukaan tubuh
denganmassanya.Temperatur rektal biasanya lebih rendah 1-2
0
F atau 0,556- 1,112
o
C di bandingsuhu inti tubuhnya. Suhu membran
timpani sangat akurat karena telinga tengah mempunyaisumber vascular yang sama
sebagaimana vaskular yang menuju hipotalamus.Suhu permukaan kulit meningkat
atau turun sejalan dengan perubahan suhulingkungan.Sedangkan suhu inti tubuh
diatur oleh hipotalamus.Namun pada pediatrik, pengaturan tersebut masih
belum matang dan belum efisien.Oleh sebab itu pada pediatrik adalapisan
yang penting yang dapat membantu untuk mempertahankan suhu tubuhnya
sertamencegah kehilangan panas tubuh yaitu rambut, kulit, dan lapisan lemak
bawah kulit.Ketigalapisan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan efisien atau
tidak bergantung padaketebalannya.Sayangnya sebagian besar pediatrik tidak
mempunyai lapisan yang tebal padaketiga unsur tersebut. Transfer panas melalui
lapisan pelindung tersebut dengan lingkungan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama panas inti tubuh disalurkan menuju kulit.Tahapkedua panas tubuh hilang melalui radiasi, konduksi,
konveksi atau evaporasi.B.TUJUANAdapun tujuan yang termuat dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :1.Memberi pengetahuan pada
pembaca2.Menjelaskan apa yang dimaksud dengan termoregulasi dan bagaimana cara
mengatasinya pada bayi baru lahir.
BAB IIPEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN INKUBATOR
Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis
yang berfungsi untuk menjaga suhusebuah ruangan supaya suhu tetap
konstan/stabil. Pada modifikasi manual-otomatis inkubator bayi, terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atasdan bagian bawah). Boks bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor, display sensor, kontroler,rangkaian elektronik. Sedangkan pada
boks bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yangdibatasi dengan sekat, yang
digunakan untuk meletakkan heater, tempat/wadah air dan kipas.Sensor yang
digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor kelembapan, dimana
sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan diletakkan di dalam bokstidur bayi (di luar boks kontrol).Pada sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan
terdapatdisplay yang sekaligus sebagaidriver sensor yang digunakan untuk
mengetahui sertamemberikan setting suhu dankelembapan dalam ruangan boks tidur
bayi sesuai yangdikehendaki. Yang menjadi actuator dari alat ini adalah
heater dan kipas. Heater berfungsisebagai pemanas ruangan, sedangkankipas
berfungsi untuk menyalurkan udara panas yangdipancarkan heater menuju
ruangantempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang.Sebagai
kontrolernya, digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PICtersebutjuga
berfungsi untuk menghubungkan boks kontrol dengan komputer (CPU)
secaraserialsupaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting
suhu sesuaidenganyang dikehendaki melalui komputer.Sebuah inkubator (buka
hangat atau isolett]) Adalah suatu alat yang digunakan
untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang sesuai untuk neonatus (Bayi
baru lahir). Hal inidigunakan dalam Kelahiran prematur atau untuk beberapa bayi
baru lahir yang rentan penyakit.
BLOG DIAGRAM
Setting SuhuBerfungsi untuk melakukan
pemilihan nilai suhu / temperatur yang diinginkan sesuaikebutuhan
Komparator Berfungsi untuk membandingkan
nilai suhu yang telah dipilih / diset dengan suhuyang terbaca pada sensor
Driver relayMenerima input dari
komparator Mengaktifkan relay pada kondisi tertentuDengan aktifnya relay
akan menyebabkan heater bekerja
Sensor SuhuMendeteksi suhu ruanganMengubah
besaran suhu menjadi sinyal listrik serta memberikan inputan
kekomparator WIRING INKUBATOR BABY

Fungsi inkubator neonatal adalah:Oksigenasi,
Melalui oksigen suplemen dengan tudung kepala atau kanula hidung,
atau bahkan saluran udara tekanan positif kontinu (CPAP) atau ventilasi mekanik. Bayidengan sindrom gangguan pernapasan adalah penyebab utama
kematian pada bayi prematur,dan ini dapat diminimalisasi oleh fungsi dari CPAP, selain itu juga denganmengelola surfaktan dan menstabilkan gula darah, cairan
fisiologis tubuh,dan tekanandarah.Observasi: Perawatan intensif neonatal
moderen yang canggih meliputi pengukuransuhu, respirasi, fungsi jantung,
oksigenasi, dan aktivitas otak.Perlindungan dari suhu dingin, infeksi,
kebisingan, draft dan penanganan kelebihanInkubator dapat digambarkan sebagai
bassinets tertutup dalam plastik, dengan peralatan kontrol suhu yang dirancang untuk menjaga mereka hangat dan membatasieksposur mereka terhadap
kuman.Penyediaan gizi , Melalui sebuah intravena kateter atau NG
tube.Administrasi obat (Pemberian obat-obatan)Mempertahankan keseimbangan
cairan dengan menyediakan cairan dan menjagakelembaban udara, baik kelembapan
yang tinggi dari kulit dan penguapan dari pernafasan bayi.



Activity (2)
FILTERS
1 thousand reads
1 hundred reads
Similar to Prinsip Kerja Inkubator
More From This User
Download and print this document
·
Read and print without ads
·
Download to keep your version
·
Edit, email or read offline
Choose a format:
DOWNLOAD
Recommended
baby incubator
MIKROBIOLOGI
DOWNLOAD
ABOUT
·
Team
·
Blog
SUBSCRIPTIONS
·
Gifts
ADVERTISE WITH US
SUPPORT
·
Help
·
FAQ
·
Press
PARTNERS
LEGAL
·
Terms
·
Privacy
© Copyright 2014 Scribd Inc.
Language:
·
Beranda
·
Budaya
·
Remaja
ADDJI
Biasa aja, nggak usah Sungkan
·
American Cancer Society Asia Atrium (architecture)Bali Berat Brian Shaw BusinessCancer Cervical Cancer Cervix Conditional sentenceConditions and Diseases Credit card Dan Dan (rank)Dari (Persian) GynecologicHealth Home Depot Human papillomavirus Iman Kita Indonesia Irritable bowel syndromeKuningan Laporan Loan Martial Arts PleaPluperfect tense Provincial Court sehat Sports Stoma
· KATEGORI
· HALAMAN
o Budaya
o Remaja
Laporan Suction
Posted: 4 Januari 2010 in keperawatan
Tag:Bali, Business, Dari (Persian), Health, Indonesia, Irritable bowel syndrome, Laporan, Loan,Stoma
Tag:Bali, Business, Dari (Persian), Health, Indonesia, Irritable bowel syndrome, Laporan, Loan,Stoma
1 Votes
TUGAS INDIVIDU
DOSEN: dr. Azisah Nurdin, S.Ked
SUCTION
(PENGISAPAN LENDIR)
DOSEN: dr. Azisah Nurdin, S.Ked
SUCTION
(PENGISAPAN LENDIR)
DISUSUN
OLEH
IDCUQ SANTOSO
70300107059
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2009
OLEH
IDCUQ SANTOSO
70300107059
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2009
1. Indikasi pemasangan/pemberian
irigasi kolostomi
# Obstruksi/penyumbatan
Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan penyumbatan atau adanya pengerasan feses yang sulit dikeluarkan untuk menghindari terjadinya sumbatan, pasien perlu dilakukan irigasi kolostomi secara teratur.
# Infeksi
Kontaminasi feses merupakan factor yang paling sering menjadi penyebab terjadinya infeksi luka disekitar stoma. Oleh karena itu, pemantauan harus terus dilakukan dan tindakan mengganti balutan luka dan mengganti kantong kolostomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi.
# Retraksi stoma/mengkerut
Stoma mengalami pengikatan, karena kantong kolostomi yang terlalu sempit dan juga karena adanya jaringan scar yang terbentuk disekitar stoma yang mengalami pengkerutan
# Prolaps pada stoma
Terjadi karena adanya kelemhan otot abdomen/kerak fiksasi struktur penyokong stoma yang kurang adekuat pada saat pembedahan
# Stenosis
Penyempitan dari lumen stoma.
# Perdarahan stoma
¿ Irigasi stoma adalah cara untuk mengeluarkan isi colon usus (feses) dilakukan secara terjadwal dengan memasukkan sejumlah air dengan suhu yang sama dengan tubuh
¿ Tujuan untuk merangsang kontraksi usus sehingga mendorong keluarnya isi colon usus (feses)/ mengosongkan feses di kolon usus
¿ Manfaat
Teraturnya pengeluaran BAB
Mengurangi pembentukan gas
Meminimalkan komplikasi di stoma
Mencegah konstipasi (susah buang air besar)
Mengurangi penggunaan kantong
Meningkatkan rasa percaya diri
¿ Indikasi
Ä Waktu irigasi kolostomi, irigasi kolostomi paling efektif dilakukan satu jam setelah makan, karena kolon sudah penuh terisi
Ä Dilkukan satu kali dalam sehari atau lebih tergantung keteraturan usus
Ä Irigasi kolostomi dilakukan secara rutin dan pada waktu yang sama
Ä Waktu yang digunakan selama irigasi sekitar 30-90 menit
¿ Kontra indikasi
Ä Irritable bowel syndrome
Ä Stoma dengan colon asendens dan transfersum
Ä Stoma prolaps dan hernia peristoma
Ä Pasien dengan kemoterapi
Ä Pasien dengan diagnosis buruk dan diare
Ä Pasien dengan urostomi
2. Perawatan kolostomi untuk merawat kolostomi yaitu:
a. Perawatan stoma
b. Mengganti kantong kolostomi sesuai kebutuhan
# Obstruksi/penyumbatan
Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan penyumbatan atau adanya pengerasan feses yang sulit dikeluarkan untuk menghindari terjadinya sumbatan, pasien perlu dilakukan irigasi kolostomi secara teratur.
# Infeksi
Kontaminasi feses merupakan factor yang paling sering menjadi penyebab terjadinya infeksi luka disekitar stoma. Oleh karena itu, pemantauan harus terus dilakukan dan tindakan mengganti balutan luka dan mengganti kantong kolostomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi.
# Retraksi stoma/mengkerut
Stoma mengalami pengikatan, karena kantong kolostomi yang terlalu sempit dan juga karena adanya jaringan scar yang terbentuk disekitar stoma yang mengalami pengkerutan
# Prolaps pada stoma
Terjadi karena adanya kelemhan otot abdomen/kerak fiksasi struktur penyokong stoma yang kurang adekuat pada saat pembedahan
# Stenosis
Penyempitan dari lumen stoma.
# Perdarahan stoma
¿ Irigasi stoma adalah cara untuk mengeluarkan isi colon usus (feses) dilakukan secara terjadwal dengan memasukkan sejumlah air dengan suhu yang sama dengan tubuh
¿ Tujuan untuk merangsang kontraksi usus sehingga mendorong keluarnya isi colon usus (feses)/ mengosongkan feses di kolon usus
¿ Manfaat
Teraturnya pengeluaran BAB
Mengurangi pembentukan gas
Meminimalkan komplikasi di stoma
Mencegah konstipasi (susah buang air besar)
Mengurangi penggunaan kantong
Meningkatkan rasa percaya diri
¿ Indikasi
Ä Waktu irigasi kolostomi, irigasi kolostomi paling efektif dilakukan satu jam setelah makan, karena kolon sudah penuh terisi
Ä Dilkukan satu kali dalam sehari atau lebih tergantung keteraturan usus
Ä Irigasi kolostomi dilakukan secara rutin dan pada waktu yang sama
Ä Waktu yang digunakan selama irigasi sekitar 30-90 menit
¿ Kontra indikasi
Ä Irritable bowel syndrome
Ä Stoma dengan colon asendens dan transfersum
Ä Stoma prolaps dan hernia peristoma
Ä Pasien dengan kemoterapi
Ä Pasien dengan diagnosis buruk dan diare
Ä Pasien dengan urostomi
2. Perawatan kolostomi untuk merawat kolostomi yaitu:
a. Perawatan stoma
b. Mengganti kantong kolostomi sesuai kebutuhan
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suction (Pengisapan Lendir) merupakan tindakan pengisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan napas, sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.
Indikasi dilakukannya pengisapan adalah ada atau tidaknya secret yang menyumbat jalan nafas, dengan ditandai adanya: Terdengar suara pada jalan nafas, hasil auskultasi yaitu ditemukannya suara crakels atau ronchi, kelelahan pada pasien.Nadi dan laju pernafasan meningkat, ditemukannya mucus pada alat bantu nafas. Permintaan dari pasien sendiri untuk disuction dan meningkatnya peak airway pressure pada mesin ventilator.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya yaitu:
a. Uraikan tentang gambaran umum fisiologi!
b. Jelaskan pengertian suction!
c. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan!
d. Jelaskan prosedur pelaksanaannya!
Suction (Pengisapan Lendir) merupakan tindakan pengisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan napas, sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.
Indikasi dilakukannya pengisapan adalah ada atau tidaknya secret yang menyumbat jalan nafas, dengan ditandai adanya: Terdengar suara pada jalan nafas, hasil auskultasi yaitu ditemukannya suara crakels atau ronchi, kelelahan pada pasien.Nadi dan laju pernafasan meningkat, ditemukannya mucus pada alat bantu nafas. Permintaan dari pasien sendiri untuk disuction dan meningkatnya peak airway pressure pada mesin ventilator.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya yaitu:
a. Uraikan tentang gambaran umum fisiologi!
b. Jelaskan pengertian suction!
c. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan!
d. Jelaskan prosedur pelaksanaannya!
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Fisiologi
Pernafasan
Proses fisiologi pernafasan yaitu proase O2 dipindahkan dari udara kedalam jaringan-jaringan, dan O2 dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium yaitu:
a. Stadium pertama, Ventilasi adalah masuknya campuran gas-gas ke dalam dan ke luar paru.
b. Stadium ke dua, Transportasi yang harus ditinjau dari beberapa aspek:
Ø Difusi gas-gas antara alveoulus dan kapiler paru (Ekspirasi eksterna) dan antara darah sistemik dan sel-sel jaringan.
Ø Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonar dan penyesuaian denagan distribusi udara dalam alveoulus-alveoulus.
Ø Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2 dengan dara.
c. Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir, Respirasi yaitu saat zat-zat dioksidasi untuk mendapatkan energy dan CO2 terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru.
2. Definisi Suction
Suction atau pengisapan merukan alat untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memudahkan proses terjadinya proses pertukaran gas yang dekuat dengan cara mengelurkan secret pada klien yang tidak mampu mengelurkannya sendiri.
3. Adapun Alat yang digunakan :
1. Pengisap pertebel atau yang terpasang di dinding dengan selang penghubung
2. Kateter steril 12-16 Fr
3. Air steril atau normal saline
4. Sarung tangan steril
5. Pelumas larut air
6. Handuk mandi atau selimut yang melindungi klien atau baju klien
7. Masker wajah, dan kasa steril
8. Pinset anatomis
9. Cairan desinfektan untuk mencuci kateter steril
10. Spatel
4. Prosedur Kerja
1. Siapkan peralatan disamping tempat tidur
2. Cuci tangan
3. Jelaskan pada klien prosedur yang akan membantu membersihkan jalan nafas dan memungkinkan beberapa permasalahan pernafasan
4. Pasang masker
5. Posisikan klien dengan tepat:
Ä Bila sadar dengan gangguan fungsi, baringkan klien dengan posisi semi fowler dengan kepala miring kesatu sisi u
Ä untuk pengisapan oral. Baringkan klien dengan posisi fowler dengan leher ekstensi untuk pengisapan nasal
Ä Bila tidak sadar, baringkan klien dalam posisi leteral menghadap pada perawat untuk pengisapan oral atau nasal
6. Tempatkan handuk pada bantal atau dibawah dagu klien
7. Pilih tekanan dan tipe unit pengisap yang tepat. Untuk semua unit pengisap adalah 120-150 mmHg pada orang dewasa, 100-120 mmHg pada anak-anak atau 60-100 mmHg pada bayi
8. Tuangkan air steril atau normal saline kedalam wadah yang steril
9. Kenakan sarung tangan steril
10. Gunakan tangan yang telah menggukan sarung tangan, sambungkan kateter suction ke selang mesi suction.
11. Perkirakan jarak antara daun telinga klien dengan ujung hidung dan letakkan ibu jari dan jari telunjuk yang telah menggunakan sarung tangan
12. Basahi ujung kateter dengan larutan steril. Pasang penghisap dengan ujungnya terletak didalam larutan
13. Pengisapan:
Orofaringeal: dengan perlahan masukkan kateter kedalam salah satu sisi mulut klien dan arahkan ke orofaring. Jangan melakukan pengisapan selama pemasukan kateter, bila klien tidak sadar dapt dibantu membuka mulut dengan menggunakan spatel
Nasofaringeal: dengan perlahan masukkan kateter yang telah dibasahi pelumas larut air ke salah satu lubang hidung. Arahkan kea rah medial sepanjang rongga hidung, jangan dorong paksa kateter bila lubang hidung tidak paten. Coba pada lubang hidung byang lain. Jangan lakukan pengisapan selama pemasangan
14. Sumber port pengisap dengan ibu jari. Dengan perlahan putar kateter saat anda menariknya. Keseluruhan prosedur tidak boleh lebih dari 15 detik
15. Bilas kateter dengan larutan steril dengan meletakkannya didalam larutan dan lakukan pengisapan. Bila di sekekeliling luar kateter suction banyak secret melengket dapat dilap dengan menggunakan kasa steril
16. Bila klien tidak mengalami distress pernafasan, biarkan klien istirahat 20-30 detik sebelum pengisapan berikutnya.
17. Bila klein sadar, minta untuk bernafas dalam dan batuk diantara pengisapan
18. Hisap secret pada mulut atau dibawah lidah setelah pengisapan orofaringeal dan nasofaringeal
19. Setelah pengisapan lendir selesai, bilas kateter suction dengan normal saline dan dilap dengan kasa steril selanjutnya direndam dalam lariutan sreril atau disterilkan
20. Rapikan klien dan alat
21. Cuci tangan
22. Catat prosedur pada dokumentasi keperawatan
Proses fisiologi pernafasan yaitu proase O2 dipindahkan dari udara kedalam jaringan-jaringan, dan O2 dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium yaitu:
a. Stadium pertama, Ventilasi adalah masuknya campuran gas-gas ke dalam dan ke luar paru.
b. Stadium ke dua, Transportasi yang harus ditinjau dari beberapa aspek:
Ø Difusi gas-gas antara alveoulus dan kapiler paru (Ekspirasi eksterna) dan antara darah sistemik dan sel-sel jaringan.
Ø Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonar dan penyesuaian denagan distribusi udara dalam alveoulus-alveoulus.
Ø Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2 dengan dara.
c. Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir, Respirasi yaitu saat zat-zat dioksidasi untuk mendapatkan energy dan CO2 terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru.
2. Definisi Suction
Suction atau pengisapan merukan alat untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memudahkan proses terjadinya proses pertukaran gas yang dekuat dengan cara mengelurkan secret pada klien yang tidak mampu mengelurkannya sendiri.
3. Adapun Alat yang digunakan :
1. Pengisap pertebel atau yang terpasang di dinding dengan selang penghubung
2. Kateter steril 12-16 Fr
3. Air steril atau normal saline
4. Sarung tangan steril
5. Pelumas larut air
6. Handuk mandi atau selimut yang melindungi klien atau baju klien
7. Masker wajah, dan kasa steril
8. Pinset anatomis
9. Cairan desinfektan untuk mencuci kateter steril
10. Spatel
4. Prosedur Kerja
1. Siapkan peralatan disamping tempat tidur
2. Cuci tangan
3. Jelaskan pada klien prosedur yang akan membantu membersihkan jalan nafas dan memungkinkan beberapa permasalahan pernafasan
4. Pasang masker
5. Posisikan klien dengan tepat:
Ä Bila sadar dengan gangguan fungsi, baringkan klien dengan posisi semi fowler dengan kepala miring kesatu sisi u
Ä untuk pengisapan oral. Baringkan klien dengan posisi fowler dengan leher ekstensi untuk pengisapan nasal
Ä Bila tidak sadar, baringkan klien dalam posisi leteral menghadap pada perawat untuk pengisapan oral atau nasal
6. Tempatkan handuk pada bantal atau dibawah dagu klien
7. Pilih tekanan dan tipe unit pengisap yang tepat. Untuk semua unit pengisap adalah 120-150 mmHg pada orang dewasa, 100-120 mmHg pada anak-anak atau 60-100 mmHg pada bayi
8. Tuangkan air steril atau normal saline kedalam wadah yang steril
9. Kenakan sarung tangan steril
10. Gunakan tangan yang telah menggukan sarung tangan, sambungkan kateter suction ke selang mesi suction.
11. Perkirakan jarak antara daun telinga klien dengan ujung hidung dan letakkan ibu jari dan jari telunjuk yang telah menggunakan sarung tangan
12. Basahi ujung kateter dengan larutan steril. Pasang penghisap dengan ujungnya terletak didalam larutan
13. Pengisapan:
Orofaringeal: dengan perlahan masukkan kateter kedalam salah satu sisi mulut klien dan arahkan ke orofaring. Jangan melakukan pengisapan selama pemasukan kateter, bila klien tidak sadar dapt dibantu membuka mulut dengan menggunakan spatel
Nasofaringeal: dengan perlahan masukkan kateter yang telah dibasahi pelumas larut air ke salah satu lubang hidung. Arahkan kea rah medial sepanjang rongga hidung, jangan dorong paksa kateter bila lubang hidung tidak paten. Coba pada lubang hidung byang lain. Jangan lakukan pengisapan selama pemasangan
14. Sumber port pengisap dengan ibu jari. Dengan perlahan putar kateter saat anda menariknya. Keseluruhan prosedur tidak boleh lebih dari 15 detik
15. Bilas kateter dengan larutan steril dengan meletakkannya didalam larutan dan lakukan pengisapan. Bila di sekekeliling luar kateter suction banyak secret melengket dapat dilap dengan menggunakan kasa steril
16. Bila klien tidak mengalami distress pernafasan, biarkan klien istirahat 20-30 detik sebelum pengisapan berikutnya.
17. Bila klein sadar, minta untuk bernafas dalam dan batuk diantara pengisapan
18. Hisap secret pada mulut atau dibawah lidah setelah pengisapan orofaringeal dan nasofaringeal
19. Setelah pengisapan lendir selesai, bilas kateter suction dengan normal saline dan dilap dengan kasa steril selanjutnya direndam dalam lariutan sreril atau disterilkan
20. Rapikan klien dan alat
21. Cuci tangan
22. Catat prosedur pada dokumentasi keperawatan
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pernafasan yaitu proses O2 dipindahkan dari udara kedalam jaringan dan CO2 ke udara ekspirasi
2. Secara normal, orang dewasa menghasilkan mucus namun jika berlebihan dapat mengganggu fungsi jalan nafas dan fungsi pernafasan
3. Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan scret atau lendir secara mandiri dengan mengguankan alat pengisap.
B. Saran
Mohon diperhatiakan perlengkapan praktikum sehingga praktikum tersebut dapat dijadikan bekal bagi calon-calon perawat professional. Setidaknya pihak fakultas dan jurusan memperhatikan hal-hal tersebut. Pembayaran yang telah ditetapkan atau dibebankan oleh pihak jurusan kepada mahasiswa sehingga dapat diproyeksikan dengan keadaan laboratorium.
1. Pernafasan yaitu proses O2 dipindahkan dari udara kedalam jaringan dan CO2 ke udara ekspirasi
2. Secara normal, orang dewasa menghasilkan mucus namun jika berlebihan dapat mengganggu fungsi jalan nafas dan fungsi pernafasan
3. Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan scret atau lendir secara mandiri dengan mengguankan alat pengisap.
B. Saran
Mohon diperhatiakan perlengkapan praktikum sehingga praktikum tersebut dapat dijadikan bekal bagi calon-calon perawat professional. Setidaknya pihak fakultas dan jurusan memperhatikan hal-hal tersebut. Pembayaran yang telah ditetapkan atau dibebankan oleh pihak jurusan kepada mahasiswa sehingga dapat diproyeksikan dengan keadaan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
ÿ Hidayat,Azis Alimul dan Uliyah, Musrifatul.2004.BUKU SAKU PRAKTIKUM KEBUTUHAN DASAR MANUSIA.Jakarta:EGC
ÿ Nova,Particia D.1998.KAMUS SAKU KEDOKTERAN DOLAND.Jakarta:EGC
ÿ Price,Sylvia dan Wilson, Lorrine M.2005.PATOFISIOLOGI KONSEP KLINIS PROSES-PROSES PENYAKIT Edisi 6 Volume 2.jakarta:EGC
ÿ Prodi Keperawatan UIN Alauddin.2009.PANDUAN LABSKILL KEPERAWATAN DEWASA.
ÿ Nova,Particia D.1998.KAMUS SAKU KEDOKTERAN DOLAND.Jakarta:EGC
ÿ Price,Sylvia dan Wilson, Lorrine M.2005.PATOFISIOLOGI KONSEP KLINIS PROSES-PROSES PENYAKIT Edisi 6 Volume 2.jakarta:EGC
ÿ Prodi Keperawatan UIN Alauddin.2009.PANDUAN LABSKILL KEPERAWATAN DEWASA.
Share this:
·
Facebook
·
Twitter
·
Cetak
·
Lagi
·
· Langganan
· Hits
o 5,769
Error: Twitter did not respond. Please wait a few minutes
and refresh this page.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar